DOKTER SPESIALIS YANG PEDULI TERHADAP DISABILITAS NETRA
Oleh: Annissa Nurjanah
Tubuh yang mungil dengan ramah menyapa kepada tuna
netra yang berada di PSBN Wyata Guna, untuk lingkungan panti tersebut
tak asing lagi dengan beliau. Sejak tahun 1994 waktu itu masih sebagai
mahasiswa sering datang ke panti ini sebagai reader sampai sekarang. Tapi
untuk selanjutnya tidak hanya sebagai reader tetapi memberikan
pendampingan dan motivasi untuk disabilitas netra dengan mendirikan
Yayasan Mata Hati Indonesia. Beliaulah dr. Popy Diah, SpKK.
Ia
tertarik dengan disabilitas netra, sejak kecil sering mengikuti
kegiatan ibunya sebagai Dosen PLB di salah satu Universitas di
Yogyakarta yang membimbing mahasiswa untuk praktek mendampingi Anak yang
Berkebutuhan Khusus (ABK). Ia tertarik ingin ikut serta mendampingi
para disabilitas, setelah jadi mahasiswa kedokteran di UNPAD menjadi
relawan sebagai reader di PSBN Wyata Guna.
Ibu dari dua anak ini tak berhenti setelah menjadi
dokter terus mengamdikan dirinya untuk disabilitas netra. Tertarik
dengan disabilitas netra ini karena dia melihat untuk penyandang masalah
lainnya banyak orang yang berminta untuk membantu seperti HIV/AIDS,
Anak Yatim dan lainnya banyak LSM yang membatu mereka. Sementara
disabilitas netra selama ini ia berpendapat kurang yang membantu.
Selain aktif di Yayasan Mata Hati Indonesia, beliau juga aktif di Rotary Club
kota Bandung, Asian Afrika Reading Club, Komunitas Sahabat Museum
Konferensi Asia Afrika (MKAA), sebagai salah satu pendiri Corner Braille
di MKAA. Beliau sebagai dosen tidak tetap di Fakultas Kedokteran UNPAD,
dokter di RSI Al Islam dan dokter di Klinik Pajajaran.
Pernah menjabat sebagai Ketua Umum YMHI, sekarang
menjadi Ketua Bagian Humas di YMHI. Tugas pokoknya adalah melakukan
pembinaan dan pendampingan terhadap disabilitas netra, untuk
meningkatkan motivasi, percaya diri dan keterampilan agar bisa mandiri dan berdayaguna khususnya untuk dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat pada umumnya.
Beliau telah mengarang sebuah buku yang memuat
tentang kisah motivasi dari para disabilitas netra yang selama ini ia
alami, berhubungan, bergaul dan bekerjasama dengan para disabilitas
netra. Buku ini berjudul MELIHAT DUNIA TANPA MATA. Buku ini merupakan
karangan beliau yang kedua sebelumnya beliau bersama teman-temannya
semasa SMA membuat buku kumpulan cerpen.
Yang terpenting bagi Poppy Diah ini adalah keluarga dan keseimbangan antara kegiatan sebagai dokter dan kegiatan sosial. Beliau
punya mimpi ingin memdirikan suatu lembaga yang peduli pada penyandang
HIV/AIDS dalam pencegahan, yang difokuskan untuk anak-anak dan remaja.
Sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin sangat miris pada pasien yang
masih muda sudah mengidap penyakit kelamin. Sehingga ada motivasi ingin membuat lembaga untuk mencegah terjadinya penyakit kelamin pada usia muda.
Beliau berharap agar bisa bermanfaat untuk keluarga
dan masyarakat dengan menanamkan nilai bukan hanya intelektual tetapi
adanya keseimbangan dengan emosi, spiritual dan sosial dengan diasahnya
hati dan empati.
Mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi masyakat lainnya
bahwa tidak melihat profesi apapun pekerjaan kita dengan niat yang
ikhlas ingin membatu dan peduli terhadap disabilitas khususnya netra
dan disabilitas lainnya.
Sumber : http://abiyoso.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=99&mode=thread&order=0&thold=0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar